Berita Bisnis dan Investasi Terpadu
Berita  

Pilu Nasib TKI 20 Tahun Dianiaya dan Tak Digaji Majikan di Malaysia: Kisah Sedih Seni yang Menggugat Kemanusiaan

Pilu Nasib TKI 20 Tahun Dianiaya dan Tak Digaji Majikan di Malaysia: Kisah Sedih Seni yang Menggugat Kemanusiaan
Pilu Nasib TKI 20 Tahun Dianiaya dan Tak Digaji Majikan di Malaysia: Kisah Sedih Seni yang Menggugat Kemanusiaan

Pilu Nasib TKI 20 Tahun Dianiaya dan Tak Digaji Majikan di Malaysia
Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), Seni, berusia 47 tahun, harus merasakan penderitaan yang tiada tara selama lebih dari dua dekade di Malaysia. Dituduh tak dibayar dan dianiaya oleh majikannya, kisahnya menjadi perhatian publik setelah polisi Malaysia menangkap Azhar Mat Taib (59) dan Zuzian Mahmud (59), suami-istri yang diduga terlibat dalam perdagangan manusia terhadap Seni.
Latar Belakang
Seni, seorang TKI yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, terjebak dalam situasi yang mengerikan selama lebih dari 20 tahun. Dikabarkan, dirinya tidak hanya tidak mendapat upah tetapi juga mengalami perlakuan keji dari majikannya. Polisi Malaysia, setelah menerima laporan, berhasil menangkap kedua pelaku tersebut dan memberikan tudingan pidana atas dugaan eksploitasi, kerja paksa, dan penyebab luka serius pada korban.
Fakta Penting
Azhar dan Zuzian Mahmud dijerat Pasal 13(a) Undang-Undang Anti-Perdagangan Orang dan Anti-Penyelundupan Migran Tahun 2007 serta Pasal 34 KUHP Malaysia. Dua suami-istri ini dituduh melakukan tindakan yang melanggar kemanusiaan, termasuk penggunaan tenaga kerja paksa dan penyiksaan terhadap Seni.
Dampak
Kisah Seni mengejutkan publik dan menjadi peringatan keras atas persoalan TKI di luar negeri. Sebagai negara pengirim tenaga kerja terbesar, Indonesia perlu memperkuat perlindungan hukum dan dukungan kepada TKI agar kasus sejenis tidak terulang.
Pilu nasib Seni bukan hanya kisah pribadi tetapi juga refleksi atas kelemahan sistem perlindungan TKI. Dengan penangkapan ini, diharapkan kasus ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki kondisi TKI Indonesia di luar negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *