
Pembuka
Otoritas Taliban telah melarang catur di seluruh Afghanistan sampai pemberitahuan lebih lanjut, menyebut permainan tersebut sebagai sarana perjudian ilegal yang bertentangan dengan hukum moral pemerintah. Keputusan ini menjadi bagian dari serangkaian langkah keras yang dilakukan Taliban sejak merebut kekuasaan pada tahun 2021, dengan tujuan menerapkan hukum Islam secara ketat.
Latar Belakang
Menurut Juru bicara direktorat olahraga Atal Mashwani, catur dalam syariah dianggap sebagai sarana perjudian, sehingga tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang dianut oleh pemerintahan Taliban. Keputusan ini dilaporkan oleh kantor berita AFP pada tanggal 13 Mei 2025, dan menjadi bagian dari upaya Taliban untuk memurnikan budaya dan tradisi di negara tersebut sesuai dengan visi Islam yang keras.
Fakta Penting
– Catur dilarang di seluruh Afghanistan tanpa batasan waktu, hingga ada pemberitahuan resmi.
– Keputusan ini didasarkan pada fatwa yang menyebutkan bahwa catur merupakan sarana perjudian, yang bertentangan dengan hukum syariah.
– Pemerintahan Taliban telah secara bertahap menerapkan undang-undang dan peraturan yang mencerminkan hukum Islam sejak merebut kekuasaan pada tahun 2021.
Dampak
Larangan ini tidak hanya mempengaruhi komunitas catur, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan budaya dan hiburan di bawah pemerintahan Taliban. Beberapa pihak khawatir bahwa langkah ini akan mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya di Afghanistan, terutama di tengah upaya untuk membangun kembali negeri tersebut setelah tahun-tahun konflik.
Penutup
Dengan melarang catur, Taliban menegaskan komitmen mereka terhadap hukum Islam, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang batas antara agama, budaya, dan kebebasan individu di negara tersebut. Keputusan ini menjadi contoh terbaru dari upaya Taliban untuk mereformasi Afghanistan sesuai dengan visi mereka, meskipun dampak jangka panjangnya masih perlu dilihat.