
Latar Belakang
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa 9 warga sipil yang menjadi korban tewas akibat ledakan amunisi kadaluarsa di Garut, sudah bertahun-tahun bekerja di lokasi tersebut. Beberapa di antaranya bahkan telah menempuh waktu hingga 10 tahun dalam membantu TNI, menjadikan pekerjaan ini sebagai profesi utama mereka.
Fakta Penting
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa korban-korban tersebut sudah lama bekerja di lokasi ledakan. “Mereka pengakuannya bekerja di sana. Sudah cukup lama, ada yang sampai 10 tahun membantu dan menjadi profesi yang ditekuni dalam setiap harinya. Dan memang sudah berpengalaman,” kata Dedi usai mengunjungi keluarga korban di RSUD Pameungpeuk. Ledakan amunisi yang terjadi di Garut ini mengejutkan publik, terutama karena amunisi yang digunakan ternyata sudah kadaluarsa.
Dampak
Tragedi ini tidak hanya menimbulkan duka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi perhatian publik terhadap kondisi amunisi yang digunakan oleh TNI. Gubernur Jawa Barat menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan sistem pengamanan serta penggunaan amunisi di masa depan.
Penutup
Kematian 9 warga sipil di Garut menjadi momentum untuk merefleksikan pentingnya keselamatan dan kelayakan alat yang digunakan dalam operasi militer. Tragedi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan terhadap pekerja sipil yang terlibat dalam misi-misi kemanusiaan.
Referensi: [detikJabar](https://detik.com)