
Pilu Warga Palestina Ditembaki Saat Antre Makanan di Gaza
Latar Belakang
Kurang lebih seminggu lalu, Mahmoud Qassem kehilangan putranya, Khader. Remaja berusia 19 tahun itu dilaporkan tewas saat sedang berusaha mencapai pusat distribusi makanan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), lembaga bantuan yang didukung Amerika Serikat, di wilayah Gaza tengah.
Inti Berita
“Terakhir kali saya dan ibunya mendengar kabar dari Khader pukul 11 malam. Dia bilang berada di tempat aman, dia pergi ke pusat distribusi Netzarim, dan saya sempat berpesan agar dia berhati-hati,” kata Qassem kepada DW dari sebuah tenda di Kota Gaza, tempat keluarganya kini mengungsi.
“Jam satu pagi saya mencoba meneleponnya lagi, tapi ponselnya tidak aktif. Saya mulai cemas. Tidak ada kabar sama sekali hingga Jumat siang jam dua. Rasanya seperti ada api membakar dada saya,” ujar pria berusia 50 tahun itu.
Dampak Tragedi
Tragedi ini menambah deret panjang penderitaan warga Palestina di Gaza, yang sudah lama terjebak dalam konflik dan krisis bantuan. Kematian Khader menjadi simbol betapa rentannya kehidupan di wilayah tersebut, bahkan saat mereka hanya berusaha memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan.
Penutup
Tragedi ini menimbulkan pertanyaan tentang perlindungan warga sipil di Gaza dan upaya internasional untuk menjamin keamanan minimal bagi mereka yang terkena dampak konflik. Pilu warga Palestina tidak hanya menjadi masalah lokal, tetapi juga menjadi panggilan global untuk solidaritas dan perubahan.