Latar Belakang
Dalam konteks Rapat Kerja Wilayah dan pengukuhan pengurus IPHI Provinsi Bali pada 10 Mei 2025, Ketua Umum ikatan persaudaraan haji indonesia (IPHI) mengejawat pernyataan kontroversial yang diungkapkan detikcom dengan judul “IPHI Ingin biaya haji Digratiskan di Masa Depan”. Pernyataan ini sebenarnya merupakan aspirasi spontan yang tidak sepenuhnya realistis, mengingat keterbatasan finansial dan regulasi di luar negeri.
Fakta Penting
Sebaliknya, fokus utama IPHI adalah meningkatkan efisiensi biaya haji melalui investasi berkelanjutan, terutama di Saudi Arabia. Dengan mencontoh strategi Malaysia yang sudah berjalan sejak 1963, IPHI berharap dapat mengoptimalkan penggunaan dana haji melalui investasi di dalam negeri maupun luar negeri, seperti Australia, Singapura, Hong Kong, Korea, dan Indonesia.
Dampak
Presiden Prabowo Subianto juga mendukung upaya ini, menekankan pentingnya mengurangi biaya haji secara efisien. Meskipun tujuan penuh gratisasi biaya haji mungkin tidak realistis, langkah-langkah konkret seperti investasi jangka panjang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat pengguna jasa haji Indonesia.
Penutup
Dengan mengadopsi pendekatan Malaysia, Indonesia dapat mulai merasakan manfaat investasi jangka panjang dalam meningkatkan efisiensi biaya haji. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana caranya memastikan investasi ini benar-benar memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat?
